Koran Bali Express : Lezatnya Tipat Kuah Khas Buleleng


BALI memiliki kekayaan kuliner yang melimpah. Makanan khas Buleleng salah satunya. Namun, kali ini tidak perlu jauh-jauh ke Buleleng. Di warung Pan Brayut, Jalan Hayam Wuruk Nomor 152, Denpasar, ada satu menu baru khas Buleleng, yaitu tipat kuah.
Bahan tipatnya biasa saja, yaitu beras yang sudah sebelumnya direndam terlebih dahulu kira-kira 30 menit. Kemudian dicuci. Pengisian beras ke dalam sarung ketupat ini juga harus tepat, supaya ketika perebusan bisa menyatu dengan yang butir beras lainnya. Biasanya kira-kira ¾ bagian. Kualitas beras yang digunakan dan teknik perebusan kerap mempengaruhi legitnya tipat.
Sarung ketupat terbuat dari busung (janur pohon kelapa). Penggunaan busung ini akan menambah bau yang khas pada tipat nantinya. Lalu direbus selama lebih kurang empat jam. Proses perebusan ketupat bisa dilakukan ketika air dalam panci telah mendidih maupun dalam kondisi dingin sejak awal.
Yang membedakan hanya pengaruh waktunya saja. Memasukkan ketupat ketika air telah mendidih akan mempercepat proses perebusan. Sehingga waktu yang diperlukan cenderung lebih singkat. Yang perlu diketahui adalah waktu perebusan akan mempengarui tingkat kematangan tipat.
Setelah lebih kurang empat jam perebusan, tipat bisa diangkat dan ditiriskan. Biarkan tipat hingga dingin. Supaya tipat lebih kenyal, tidak lembek. Selain itu akan mempermudah pemotongan saat penyajian.
Potong-potongan tipat kemudian ditata diatas piring. Menu tipat ini disajikan bersama dengan daging ayam dalam kuah santan dan urap. Cara pembuatannya pun mudah.
Daging ayam yang akan digunakan dibersihkan. Kemudian dibakar terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kaldu santan. Kaldu santan yang digunakan telah dicampur dengan bumbu bali lengkap atau lebih dikenal dengan nama Base genep. Daging ayam kuah santan ini akan terasa lembut dan sangat berbeda, dengan aroma sedap karena sebelumnya dibakar terlebih dahulu.
Kuah ini akan mengguyur tatanan tipat yang telah tersaji dalam piring. Untuk menambah rasa nikmatnya, kemudian ditambah dengan urap dari sayur pakis dan tauge.
Bersama kuah santan dan pedasnya urap semakin nikmat dengan campuran sambal uleg. Sambal uleg ini berbahan dasar bawang merah, bawang putih, cabe, terasi, tomat dan kemiri.
Legitnya tipat saat digigit sama dengan empuknya daging ayam. Dominasi rasa pedas akan lebih terasa ketika anda mulai membongkar urap dan sambal uleg kedalam kuah.
Rasa sayur pakis dan tauge yang menyatu dalam urap sangat nikmat dengan kematangan yang pas. Menu kuliner ini semakin gurih dengan kuah santannya yang ditambah irisan telur rebus dan sambal uleg diatasnya.
Seperti yang diungkapkan salah satu penikmat kuliner ini. Masakan ini pas nikmat dan pas dilidahnya. “Saya suka tipat kuah ini. Ini berbeda dari yang pernah saya cicipi. Daging ayamnya empuk, kuahnya gurih dan nikmat. Pokoknya saya suka menu ini,” ujar salah satu pelanggan yang akrab disapa Mbok Gung.
Beberapa pengunjung lain juga menyatakan bahwa mereka sreg dengan menu baru ini. Pengunjung bebas menikmati menu ini dengan caranya sendiri. Jika anda ingin ekstra gurih, maka tinggal menghancurkan kuning telur rebusan bersama kuah santan. Sehingga gurihnya bahan nabati dan hewani menyatu sempurna.
Usaha kuliner yang dilakoni Made Surya Adyana, 38, benar – benar memiliki rasa yang patut diacungi jempol. Selain harganya yang sesuai dengan kantong, kenikmatannya pun bisa dibandingkan. “Kami rencananya akan buka pada malam hari juga untuk menu tipat kuah ini, nantinya ada juga nasi jinggo,” paparnya. (afi/aim)

Komentar